Jumat, 24 April 2015

Apakah itu sibling rivalry? Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan/
kompetisi dan pertengkaran antar saudara (kakak-
adik) dan terjadi pada hampir semua orangtua yang
memiliki anak lebih dari satu, seringkali dimulai
setelah kelahiran anak kedua dan bisa berlanjut terus.
Sebelum orangtua membantu anak-anak mereka untuk bergaul lebih baik dan menyelesaikan suatu
konflik dengan cara yang positif, orangtua perlu
mengetahui terlebih dahulu mengenai hal-hal yang
menyebabkan Sibling Rivalry terjadi. Penyebab Sibling Rivalry yaitu: 1. Evolving needs.
Perubahan kebutuhan anak-anak adalah hal yang
wajar, dimana kecemasan dan identitas
mempengaruhi bagaimana mereka berhubungan satu
sama lain. Misalnya, seorang anak balita secara alami
melindungi mainan dan barang-barang mereka, dan belajar untuk menegaskan keinginan mereka, yang
mereka akan lakukan di setiap kesempatan. Jadi jika
seorang adik mengambil mainan kakak, maka kakak
kemungkinan akan bereaksi agresif. Anak-anak usia
sekolah seringnya belum memiliki konsep yang kuat
mengenai keadilan dan kesetaraan, sehingga anak belum mengerti perbedaan perlakuan orangtua.
Sedangkan pada remaja, mereka sedang
mengembangkan rasa individualitas dan
kemandirian, sehingga dapat merasa benci untuk
membantu pekerjaan rumah tangga, mengurus adik-
adik, atau ketika harus menghabiskan waktu bersama-sama keluarga. 2. Individual temperament.
Dalam hal ini termasuk suasana hati, kemampuan
beradaptasi dan kepribadian anak-anak untuk
memainkan peran besar dalam pergaulan. Sebagai
contoh, jika seorang anak memiliki karakter anak
yang santai sedangkan saudaranya memiliki karakter mudah marah/ sensitif, hal ini mungkin dapat menyebabkan pertengkaran saudara. Demikian pula,
jika ada anak yang memiliki kebutuhan yang tinggi
untuk mendapatkan kenyamanan dan kasih sayang
dari orangtuanya, bisa membuat saudaranya iri dan
mengakibatkan terjadinya pertengkaran saudara. 3. Special needs/sick kids.
Anak berkebutuhan khusus atau memiliki masalah
emosional memerlukan lebih banyak waktu orangtua.
Saudara-saudara nya bisa melihatnya sebagai perbedaan sikap orangtua, sehingga mereka
melakukan beberapa perlakuan sebagai bentuk untuk
mendapatkan perhatian orangtua. 4. Role models.
Cara orang tua mengatasi masalah dan pertengkaran
memberikan contoh yang kuat pada anak-anak.
Apakah orangtua memberikan contoh penyelesaian
konflik secara baik-baik dan tidak agresif, atau sering
berteriak, membanting pintu, dan membantah dengan suara keras saat berargumen. Hal lain yang menyebabkan sibling rivalry
diantaranya adalah: 1. Anak-anak merasa mereka mendapatkan jumlah
yang tidak sama dalam mendapatkan perhatian
orangtua. 2. Anak-anak mungkin merasa hubungan mereka
dengan orangtua menjadi terancam oleh kedatangan
bayi baru. 3. Anak-anak yang lapar, bosan atau lelah lebih
cenderung menjadi frustrasi dan mulai pertengkaran. 4. Anak-anak belum mengetahui bagaimana cara
yang positif untuk memulai kegiatan bermain dengan
kakak atau adik, sehingga mereka berkelahi sebagai
gantinya. 5. Tidak terbiasa berbagi dengan saudadara dan
melakukan aktivitas bersama seperti makan
bersama, berjalan-jalan bersama di akhir pekan, atau
berbagi peran dalam tugas di rumah. 6. Stres dalam kehidupan orangtua dapat mengurangi
jumlah waktu dan perhatian yang diberikan orangtua
terhadap anak-anak mereka, sehingga meningkatkan
pertengkaran antar saudara. How can I help my kids get along better? 1. Pisahkan anak-anak sampai mereka tenang untuk
memberi mereka ruang untuk beberapa saat. Jika
tidak, pertengkaran bisa meningkat lagi. Jika orangtua
ingin menasehati anak, tunggu sampai emosi telah
mereda. 2. Jangan berusaha untuk mencari siapa yang salah.
Namun ajarkan anak jika mereka terlibat
pertengkaran, maka mereka pun yang bertanggung
jawab. 3. Selanjutnya, cobalah untuk membuat sebuah "win-
win" situation, dimana setiap anak dapat memperoleh
suatu kesempatan/ hal. Ketika mereka berdua menginginkan mainan yang sama, mungkin sebagai
gantinya dapat dilakukan permainan lain yang
mereka bisa bermain bersama. Ingatlah, sebagai anak-anak yang sedang mengatasi
pertengkaran, mereka juga belajar keterampilan
untuk menghargai perspektif orang lain,
berkompromi, bernegosiasi, dan bagaimana
mengendalikan dorongan agresif.
Namun jika sibling rivalry yang terjadi begitu parah sehingga mengganggu emosional dan fungsi sehari-
hari pada anak, maka orangtua dapat mencari
bantuan dari seorang professional kesehatan mental
atau psikolog. Sibling rivalry membutuhkan bantuan dari
professional jika:
1. Sangat parah sehingga menyebabkan masalah
perkawinan/ hubungan orangtua memburuk
2. Menciptakan suatu bahaya seperti kerusakan fisik
dari anggota keluarga
3. Merusak harga diri atau kesejahteraan secara
psikologis pada anggota keluarga lainnya
4. Menyebabkan gangguan depresi pada anggota
keluarga


#share ini copy dari fb@ardyah miranti

SESI TANYA JAWAB 1. Ass. Bunda ratih. Bunda saya alhamdulillah punya 2
anak. Pertama 11 tahun perempuan dan 6 th laki2. Ini
stp hari sll bertengkar. Dan tdk mengenal wkt.
Terkadang krn iseng dr salah satu diantaranya. Dan
mrk sll berusaha saling menyalahkan 1 diantaranya.
Bagaimana cara mengatasinya ya bun. Krn terkadang sangat mengganggu
Novilia jakarta utara 1. Walaikumsalam Bunda Novilia. Melihat perbedaan
usia ananda berdua adalah 5 tahun, maka
kemungkinan besar keisengan yang terjadi adalah
karena kakak-adik tidak memiliki cara yang sama
untuk menunjukkan kebutuhan interaksi. Biasanya,
keisengan kecil yang terjadi dan berujung pertengkaran adalah cara mereka untuk
menyelesaikan masalah. Hal yang harus dilakukan
oleh orangtua adalah:
- memperbanyak kebersamaan dalam kegiatan
sehari2, sehingga mereka dapat bekerjasama dan
saling tolong menolong - membuat suasana bermain secara konsisten dalam
waktu2 berkualitas ketika sedang "family time",
bukan hanya sekedar pergi keluar bersama. Bermain
bisa dilakukan bersama dengan orangtua - memberikan peran kepada masing2 anak terkait
tugas2 domestik dirumah, dan sering melibatkan
"kerja bareng" sehingga mereka mencoba banyak
pola komunikasi efektif antara kakak beradik ✅ 2. Saya pernah mengamati adanya sibling rivalry
yang berlanjut sampai dewasa. Hal ini kemudian
berujung kepada kondisi vpersaudaraan yg kurang
akrab, baik secara emosional, maupun dalam aktifitas
sehari hari. Rasa gengsi di antara keduanya sangat
terlihat. Namun saya melihat jadi ada peran yang dominan, dan ada yg kurang. Si yg kurang dominan ini
jd tidak dapat mengungkapkan pendapatnya karena
merasa terintimidasi oleh si dominan sehingga ia
cenderung menarik diri. Yang dominan cenderung
selalu mendapatkan apa yg diinginkan sementara
yang lain menjadi lebih takut untuk mengungkapkan keinginannya, walaupun sebenarnya sering merasa
tidak diperlakukan secara adil. Kira kira, apa yg
menyebabkan kondisi ini dan apa yg harus dilakukan
(ortu dan masing2 dua kakak beradik ini) supaya
hubungan persaudaraan menjadi akrab dan hangat
kembali, mengingat keduanya sudah sama sama menginjak usia dewasa.
Tika_Tangerang 2. Halo Bunda Tika,
Biasanya yang menyebabkan ketimpangan kondisi
pada kedua anak tsb adalah cara mereka dalam
mempertahankan diri dan karakter setiap anak yang
terbentuk dari pola pengasuhan. Hal yang dapat
dilakukan untuk membuat hubungan persaudaraan menjadi lebih hangat dan cair adalah membentuk
awareness pada masing-masing anak, dan mencari
tahu tentang bagaimana mareka memandang satu
sama lain (persepsi). Jika anak sudah menginjak usia
dewasa, diskusi terbuka akan lebih efektif (bukan
menasehati) dan memang dapat dilakukan dengan masing2 anak secara terpisah. Saling Membuat list
hal2 baik dari saudaranya dan kemudian apa yang
diharapkan dari keduanya. Jika sudah berdiskusi secara personal, lalu dilanjutkan
dengan membuat perubahan perilaku dalam 21 hari :
melakukan hal baru untuk saudara (apapun itu) dan
lihat apa keajaiban apa yang terjadi ✅ 3. Assalamualaykum bunda, sy Ria di pasar rebo. Apakah benar jika ingin membelikan mainan cukup 1
saja agar mereka bisa berbagi? Karna jujur selama ini
sy selalu membelikan 2 dgn harapan ga akan rebutan.
Walo kenyataannya pgn yg punya kakak/adiknya.
Ria, Pasar rebo 3. wa'alaikumsalam Bunda Ria, mengenai sistem pembelian mainan mengapa lebih efektif satu adalah
bukan hanya untuk berbagi, melainkan:
- anak belajar untuk menggunakan mainan bersama,
sehingga disarankan mainan yang dibelikan adalah
mainan yang dapat digunakan bersama - jika mainan sifatnya dimainkan secara solitaire
(sendiri) maka anak akan memahami makna
bergantian dan belajar asertif untuk membuat jadwal
penggunaan - variasi mainan yang dimiliki bisa lebih beragam
karena jika ada 3 anak maka mainan yang dimiliki
ada 3 macam Oya, disarankan untuk membeli mainan yang dapat
menstimulasi kemampuan ekspresi anak sehingga
mereka juga belajar cara menyelesaikan masalah
lewat mainan yang dimiliki ✅ 4. Aslm.anak saya 2 yg pertama wanita 5 th 7 bln dan
yg kedua pria 1 thn 4 bln. Si adik ketika saya dekat dg
kakaknya selalu nangis. Selama ini yg berusaha sy
fahamkan adalah kakaknya bahwa adik masih kecil
sehingga blm mengerti dan kakak harap memaklumi.
Jd ktk adiknya sedang tidur barulah sy memanfaatkannya utk btl2 dekat dg kakak. Bolehkah seperti itu?Kl ternyata tdk,mhn dibantu
solusinya.
rumyimah jaktim 4. Walaikumsalam Bunda Rumyimah. Wah, senangnya
menjadi rebutan ya Bunda Apa yang dilakukan Bunda sejauh ini sebenarnya
sudah mulai tepat dengan memberikan pengertian
kepada Kakak, namun disarankan pengertian yang
diberikan adalah untuk hal-hal yang memang Kakak
sudah bisa lakukan sendiri dan Adik belum mampu
melakukannya karena masih kecil. Sehingga kakak dapat melihat secara konkret apa yang disampaikan
Ibu memang benar adanya dan bukan karena adik
masih kecil sehingga kakak selalu mengalah. Lalu, ada baiknya kegiatan menjalin kedekatan secara
emosional dapat dilakukan secara bersamaan dan
diciptakan situasi fun misalnya: adik cium pipi kanan
dan kakak cium pipi kiri, lalu setelah itu adik mencium
kakak dan sebaliknya,, jadi kedua anak dapat
memiliki waktu yang memang berkualitas secara bersamaan dan kakak tidak merasa tersingkirkan. Jika Bunda memanfaatkan waktu dengan kakak
ketika adik tidur, maka perlahan kakak akan
beranggapan bahwa Bunda selalu meminta kakak
mengalah, dan hal ini akan berakibat pada
perkembangan psikologis kakak. ✅ 5. Aslkm,bunda ratih..
Mohon masukannya..
Putra kami 4th dan 5,5 th,saat ini jika kita mau belikan
mainan,qt bellikan 2 mainan yg berbeda,jd diajari
konsep hak milik,jika mau pinjem punya mas,harus
dapat ijin dl..tp pernah ikut sminar parenting,sebai knya dbelikan 1 mainan saja,agar bisa berbagi..
Tetapi dg punya 1 mainan saja,sering bertengkar,krn
sering bermasalah di lamanya main saat gantian
memakai mainan itu.
Bagaimana menurut bu ratih ttg 2 konsep diatas,mana
yg lebih baik utk kdepannya? Trimakasih.. nita pondok gede 5. Walaikumsalam Bunda Nita. Konsep hak milik
dengan membelikan mainan banyak atau cukup 1
adalah sedikit berbeda. Hak milik dapat diterapkan
tidak terbatas hanya kepada mainan, misalnya alat
tulis, buku cerita dll. Sehingga kakak atau adik punya
tanggung jawab terhadap barang pribadi dan harus meminta izin kepada yang memiliki jika ingin
meminjam atau menggunakan (insersi value)
Namun, ketika mainan dengan jenis yang sama
memang sebaiknya hanya dibelikan satu untuk anak-
anak sehingga diharapkan mereka dapat
menggunakan mainan tersebut bersama-sama.
Tambahan penjelasan dapat dilihat pada jawaban
untuk pertanyaan nomor 3⃣ yaa Selamat bermain dengan anak dan semoga bisa
mengatasi perebutan mainan pada anak ✅
6⃣Normalnya hingga usia berapa sibling rivalry
berlangsung, bila penanganan ortu sudah tepat? Apa saja langkah konkrit yg dapat ortu lakukan bila
mempunyai balita yg usianua berdekatan? Apakah menjarakkan usia kehamilan berpengaruh
dalam mencegah sibling rivalry? -milfa- Jawaban:
Dear Bunda Milfa, Sibling Rivalry bisa berlangsung
hingga dewasa jika memang tidak terselesaikan
dengan baik. Artinya, antara saudara masih merasa
adanya kecemburuan dan kompetisi. Langkah konkrit orangtua jika usia anak berdekatan
adalah optimalisasi pengasuhan dan peran yang
diberikan kepada masing-masing anak
memungkinkan merek untuk saling bekerjasama. Jika
usia mereka berdekatan artinya tugas perkembangan
yang akan dicapai tentunya tidak akan jaub berbeda sehingga memudahkan orangtua untuk
memperlakukan anak. Adil memang tak selalu harus
sama, konsep ini perlu untuk terus dimasukkan
kedalam pemahaman anak,, Mengatur jarak kehamilan sebenarnya secara
langsung dapat membuat orangtua optimal
melakukan pengasuhan dan mempersiapkan kakak
untuk menerima kehadiran adik. Jarak ideal adalah
3-4 tahun antara kakak dan adik sehingga diharapkan
kakak sudah mulai membentuk kemandirian saat adiknya hadir . ✅ 7⃣Bunda, tanya donk..bisa dicontohkan tidak
bagaimana ya cara ngomongnya yg bijaksana dalam
memisahkan anak yg sedang bertengkar dan
bagaimana menasihati masing2 anak agar
adil..karena biasanya dalam suasana anak2
bertengkar kan para ibu terkadang mudah tersulut emosi Jawaban:
Halo Bunda, ibarat pepatah banyak menuju roma
hehe,, kalimat atau respon ortu memang akan
mempengaruhi bagaimana anak menyelesaikan
masalah mereka. Orangtua perlu memberikan
kesempatan kepada masing2 pihak yang bertikai agar bisa menyampaikan pendapatnya dan
mengemukakan apa yang ada dalam pikirannya
tanpa di "judge" sehingga nanti dapat didiskusikan
cara yang tepat untuk mencari alternatif jalan keluar. Peran orangtua adalah moderator dan bukan leader
dalam diskusi sehingga alternatif solusi yang
diberikan adalah hasil proses berpikir anak-anak kita
dan bukan arahan orangtua. Namun, orangtua perlu
mengingatkan nilai-nilai apa yang dimiliki dalam
keluarga dalam kaitannya hubungannya dengan kakak/adik. ✅ 8⃣duo jagoan umur 4th dan 5,5 th..bagaimana utk
menghilangkan kalimat atau anggapan jika " jd mas
harus ngalah", kami sdh meminimalkan kesan itu,tp
kadang kami atau dr keluarga masih beranggapan
sperti itu.
Trimakasih.. Jawaban:
Halo Bunda, posisi Kakak memang kerapkali dijadikan
alasan harus mengalah. Hal ini memang harus
perlahan diubah dan dijadikan pemahaman bahwa
kakak tidak harus selalu mengalah. Penyelesaian
konflik antara kakak adik buka berarti harus ada yang menang atau kalah, namun yang terpenting
adalah kualitas dari alternatif solusinya. Biasakan untuk melakukan klarifikasi terlebih dahulu
pada anak2 yanga sedang bertengkar atau berkonflik
agar dapat diketahui jelas duduk permasalahannya . Duduk sejajar dan berbicara dari hati ke hati akan membuat anak kita nyaman mengungkapkan apa
yang ada dalam pikiran mereka. ✅ 9⃣NN jakarta Bagaimana melatih anak agar terbiasa berbagi dgn
sodaranya? Kami sudah seringkali mencontohkan
adik membagi makanan kpd kk dan sebaliknya,
makan&main bareng, jalan bersama. Tapi kk (almost
4y) masih blm bisa mudah berbagi sm adiknya (15mo)
. Apakah kakak hrs slalu mengalah thd adik krn lbh
besar? Waktu kecil sy srg mrasa diperlakukan tdk adil
krn ortu slalu mengutamakan adik sy, sy hrs slalu
mengalah thd adik, adik lebih deket sm
ortu&perlakuan2 istimewa lain ortu thd adik. Sy merasa dianaktirikan&b erbekas smp skrg slalu ada prasaan iri thd adik. Apalagi kami hanya 2 bersaudara
jd sgt terasa dibeda2kannya.. . sy tdk ingin ini terjadi thd anak2 sy. Tapi sy sadar scara naluriah bersama
suami seringkali meminta kk mengalah krn lebih
besar&memberiny a alternatif lain. Sy takut alam bwh sadarnya menangkap perasaan spt yg sy alami
dlu waktu kecil. Bagaimana agar itu tdk terjadi? Bagaimana cara komunikasi yg tepat ktika kk keras
kepala sehingga sulit mencapai win2 solution? Jawaban:
Halo Bunda NN, sebenarnya mengajarkan konsep
mengalah dan berbagi perlu mempertimbangka n usia anak juga dan isu apa yang sedang penting
berkembang. Usia 4 hingga 6 tahun biasanya adalah
usia self center sehingga anak memang akan
memunculkan sifat egoisme ny dan "semua aku" .
Kerapkali hal ini akan memicu konflik dan berujung
pada emosi orangtua yang meningkat. Ketika usia ini anak sedang belajar tentang mekanisme pertahanan
diri sehingga respon kita pun harus menghargai
kakak jika memang tidak mau meminjamkan apa
yang menjadi miliknya. Namun, kita perlu
meyakinkan kakak jika suatu saat adik tidak
berkenan meminjamkan apa yang menjadi miliknya itu adalah hak adik. Perlahan ajarkan konsep kebersamaan san apa hal
positif yang dapat dirasakan dengan kebersamaan. Untuk konsep kakak tidak harus selalu mengalah dan
solusinya dapat dilihat pada pertanyaan nomor 8.
Selamat mencoba ya Bunda

ibu

Najwa: ibu,aku pengen maen ke mall.
ibu: mau ngapain sayang?
Najwa: mau maenan kayak gini, sambil nunjuk foto di hp
Ibu: nunggu adik bisa jalan ya kak
Najwa: iya ibu

Alhamdulillah najwa sudah bisa di ajak komunikasi yang baik dan memahami apa yang ibu bilang.
Sehat terus ya kakak sayang,ibu yakin kakak najwa kakak terbaik adik.
Adik sayang kakak,

Kamis, 23 April 2015

bisa berdiri satu menit

hampir sepuluh bulan usia si adek qonita.
dua hari lagi si adek genap sepuluh bulan.
Kemajuan yang luar biasa bagi ibu, tujuh hari ini si adek sudah berani berdiri sendiri meskipun hanya semenit.
Ibu bangga sama adik,semangat adik untuk bisa jalan begitu cepat.sehat terus ya sayang, doa ayah ibu selalu buat kakak najwa dan adik.